Network
GARUT60DETIK - Susu UHT (ultra-heat treatment) merupakan susu yang telah dipanaskan pada suhu tinggi 138 derajat Celcius selama setidaknya dua detik. Pemanasan dilakukan agar bakteri yang ada di dalam susu mati, mencegah Si Kecil terkena infeksi dan keracunan makanan. Meski dipanaskan dengan suhu sangat tinggi, nutrisi dalam susu UHT sama dengan susu biasa. Tidak ada perbedaan signifikan antara jumlah asam lemak dalam susu UHT dengan susu biasa. Protein dalam susu UHT lebih mudah dimanfaatkan oleh tubuh. Waktu yang tepat memberikan susu UHT kepada anak:
- Usia 1-6 bulan: ASI adalah makanan dan minuman terbaik.
- Usia 6 bulan: Susu UHT boleh diberikan sebagai bahan tambahan dalam makanan.
- Usia 1 tahun: Baru benar-benar boleh diberikan sebagai minuman utama.
- Usia 1-2 tahun: Disarankan susu UHT full cream.
- Usia 2 tahun ke atas: Bisa diperkenalkan susu semi-skim secara bertahap.
Susu UHT juga bisa menimbulkan gejala pada anak jika dikonsumsi dengan berlebihan atau jika anak memiliki intoleransi laktosa. Beberapa gejala yang mungkin muncul adalah:
- Perut kembung dan diare.
- Mual dan muntah.
- Ruam kulit atau gatal-gatal.
- Gangguan pencernaan lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa setiap anak berbeda, dan tidak semua anak akan mengalami gejala ini. Jika Anda khawatir, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan pemberian susu yang sesuai dengan kebutuhan anak. Ada juga Gejala Alergi susu pada anak bisa menimbulkan berbagai gejala. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai :
- Diare: Reaksi diare terjadi sangat cepat setelah bayi meminum susu sapi. Saluran pencernaan bayi tidak dapat menerima bahan gula alami atau senyawa yang dihasilkan oleh susu, sehingga kondisi ini bisa menyebabkan anak lemah karena kekurangan air.
- Napas Berbunyi (Mengi): Napas bayi berbunyi terjadi akibat kesulitan bernapas akibat reaksi alergi pada saluran pernapasan. Banyak lendir yang dihasilkan dapat menyebabkan gangguan napas.
- Gatal-gatal pada kulit: Ruam merah dan gatal-gatal pada bibir, wajah, dan sekitar mata.
Muntah, batuk, dan kram perut juga bisa menjadi gejala alergi susu.
Sedangkan susu juga merupakan sumber kalsium dan vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang. Setiap orang dewasa memerlukan kurang lebih 1000 miligram kalsium per harinya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah minum susu dan mengonsumsi produk olahan susu, seperti keju dan yoghurt.
Jadi, jika Anda berusia di atas 35 tahun, tetaplah memperhatikan asupan susu untuk menjaga kesehatan tulang Anda! Namun, perlu diperhatikan bahwa anak-anak usia 12 bulan ke atas perlu mengonsumsi asupan susu selain ASI dan air putih, tetapi tidak lebih dari 500 ml per hari. Takaran tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu penyerapan zat besi dan menyebabkan anemia dini. Berikut rekomendasi beberapa minuman yang baik untuk kesehatan anak :
- Air Putih: Air putih adalah minuman yang netral dan cocok untuk anak-anak usia 2 tahun ke atas. Meskipun tidak mengandung nutrisi, air putih membantu memenuhi kebutuhan cairan harian. Jumlah yang diperlukan tergantung pada usia, berat badan, dan aktivitas anak.
- ASI (Air Susu Ibu): Pada bayi baru lahir hingga usia 2 tahun, ASI adalah pilihan utama. Selain memberikan cairan yang cukup, ASI juga mengandung nutrisi penting.
- Susu: Susu UHT dapat diberikan kepada anak sejak usia 1 tahun. Susu mengandung protein, lemak, dan kalsium yang mendukung pertumbuhan.
- Air Kelapa: Mengandung elektrolit penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh anak. Pastikan memilih air kelapa yang segar dan tanpa tambahan gula.
- Yoghurt: Alternatif sehat selain susu. Yoghurt mengandung protein, kalsium, dan bakteri baik untuk saluran pencernaan.
Bukan hanya untuk anak-anak atau ibu hamil, susu juga baik untuk dikonsumsi setiap orang. Dan ingatlah untuk memilih minuman yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.
