Ketua BEM ITG: Sikap Ketua DPRD Garut Tidak Mencerminkan Moral Pejabat Publik

- 15 Juni 2024, 11:19 WIB
Moh. Taofik, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITG
Moh. Taofik, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITG /

GARUT60DETIK - Kekecewaan mendalam meliputi Fahmi Moh. Taofik, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITG, terhadap sikap Ketua DPRD Kabupaten Garut, Ibu Euis Ida Wartiah, yang dinilai kurang empati terhadap peserta aksi guru honorer.

Fahmi mengungkapkan, "Saya sangat kecewa dan geram terhadap sikap Nyonya Euis yang kurang humanis dan sangat tidak mencerminkan seorang pejabat publik. Tindakan beliau hanya akan memancing amarah dari seluruh elemen masyarakat."

Baca Juga: Ade Sudrajat: Euis Ida Ketua DPRD Garut, Bukti Nyata Bahwa Tidak Semua Pemimpin Mengerti Etika

Aksi yang digelar dengan tujuan agar guru honorer dapat memperoleh hak mereka justru direspons dengan sikap yang sangat tidak mengenakkan dari pimpinan DPRD Kabupaten Garut. "Aksi ini dilakukan para guru untuk mendapatkan hak mereka, namun bukan hak yang mereka dapatkan, melainkan perlakuan kurang empati dari Ibu Euis," tambah Fahmi.

Ketua BEM ITG juga menekankan bahwa sikap Ketua DPRD Garut ini berpotensi memicu gerakan yang lebih besar di masa mendatang. "Mungkin saja akan ada aksi lanjutan, bukan hanya terkait substansi aksi sebelumnya, tapi ini persoalan moral seorang pejabat publik yang perlu untuk dibenahi," ujarnya.

Baca Juga: Guru Honorer Garut Sindir Enan: Kabur di Tengah Tuntutan, Janji 2000 P3K Hanya Ilusi dan Pencitraan Politik

Dalam pandangan BEM ITG, ini bukan sekadar masalah prosedural atau administratif, tetapi lebih pada moral dan etika seorang pejabat publik. Sikap yang ditunjukkan oleh Ketua DPRD Kab. Garut dianggap mencerminkan kurangnya komitmen terhadap kepentingan masyarakat dan keadilan sosial.

"Ini adalah persoalan moral seorang pejabat publik yang perlu dibenahi. Tindakan seperti ini hanya akan merusak kepercayaan publik terhadap DPRD Kabupaten Garut," tegas Fahmi.

Kritik ini diharapkan dapat menjadi cerminan dan introspeksi bagi para pejabat publik lainnya untuk lebih peka dan empati terhadap aspirasi masyarakat yang mereka wakili. Dalam demokrasi, keterbukaan dan sikap humanis adalah kunci untuk menciptakan pemerintahan yang lebih baik dan adil.

Editor: Deni Gartiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah