Rudy Gunawan: RSUD Garut Perlu di Audit Menyeluruh untuk Lindungi Pasien Non-BPJS

- 13 Juni 2024, 01:00 WIB
Mantan Bupati Garut Rudy Gunawan
Mantan Bupati Garut Rudy Gunawan /

GARUT60DETIK, Garut - Biaya perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Garut semakin mahal, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Keluhan ini mencuat ketika seorang pasien miskin yang dirawat di RSUD terpaksa harus membayar biaya sebesar Rp 3,4 juta saat hendak pulang. Pasien tersebut meminta diskon karena merasa biaya terlalu mahal dan tidak ada rincian yang jelas. Akhirnya, dia diberikan diskon sebesar 25 persen, sehingga hanya membayar sebagian dari total biaya sebelum bisa pulang.

"Biaya perawatan di RSUD sekarang ini sangat memberatkan, terutama bagi kami yang tidak punya banyak uang. Tidak ada rincian yang jelas, kami hanya bisa pasrah," ujar seorang pasien yang tidak ingin disebutkan namanya.

Baca Juga: Mengejutkan! Audit BPK RI, Minimnya Pengembalian Kerugian Keuangan Daerah Pemkab Garut 2023

Mantan Bupati Garut, Rudy Gunawan, juga turut menyoroti masalah ini. Menurutnya, kenaikan biaya perawatan dan ketidakefisienan dalam pengelolaan rumah sakit merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.

"Sejak dulu, pengelolaan RSUD Garut sering kali tidak efisien. Anggaran yang besar seharusnya digunakan dengan lebih baik untuk kepentingan masyarakat, terutama pasien miskin non-BPJS," ujar Rudy Gunawan.

Baca Juga: Aktivis Kritik Pedas untuk Proyek JPO RSUD Garut, Temuan BPK Mengejutkan

Tidak hanya itu, permasalahan lain juga muncul terkait penggunaan lapad Ruhama. Baru lima bulan digunakan, lapad Ruhama sudah habis dan sebagian besar pasien akhirnya dirujuk ke RSUD. Situasi ini mengindikasikan adanya ketidakefisienan dalam pengelolaan rumah sakit.

"Tingginya biaya perawatan dan tidak efisiennya penggunaan lapad Ruhama ini sangat mengkhawatirkan. Hal ini harus audit menyeluruh untuk memastikan anggaran digunakan dengan benar dan transparan," tambah Rudy.

Halaman:

Editor: Deni Gartiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah