GARUT60DETIK - Ransomware telah menjadi ancaman keamanan siber yang merajalela, mengancam baik Indonesia maupun komunitas global. Kejadian terbaru, seperti serangan parah terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, menggarisbawahi dampaknya yang semakin membesar terhadap institusi pemerintah dan akademik.
Apa itu Ransomware dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Ransomware adalah bentuk malware berbahaya yang digunakan oleh peretas untuk mengunci data korban dan meminta pembayaran tebusan untuk memulihkannya. Malware ini masuk ke dalam sistem melalui berbagai cara, termasuk email phishing dan jaringan yang tidak aman, dengan memanfaatkan kerentanan teknologi dan perilaku manusia.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Adakan Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat di Integrated Terminal Jakarta
Erza Aminanto, Asisten Profesor dan Koordinator Program Keamanan Siber Monash University Indonesia, menjelaskan, "Ini menunjukkan kerentanan seluruh ekosistem digital kita. Bahkan negara maju seperti Inggris, dengan institusi siber yang kuat dan keahlian akademik, tidak luput dari serangan ransomware."
Mekanisme Operasional Ransomware
Dari sudut pandang keamanan siber, ransomware umumnya masuk ke dalam sistem melalui serangan phishing, mengakses jaringan internal, dan mengenkripsi data penting. Setelah berhasil, peretas kemudian memaksa korban untuk membayar tebusan, seringkali dalam jumlah besar karena risiko finansial dan operasional yang signifikan.
Dampak serangan ransomware tidak hanya berdampak finansial, tetapi juga berpotensi membocorkan informasi sensitif dan mengganggu layanan esensial yang vital bagi operasional nasional.
Baca Juga: Akik Garut Batu Permata Bersejarah dari Tanah Garut