Peran Rakeyan Sancang dalam Penyebaran Islam di Tatar Sunda

- 28 Juni 2024, 21:00 WIB
Rakeyan Sancang dalam Naskah Kuno Pangeran Wangsakerta
Rakeyan Sancang dalam Naskah Kuno Pangeran Wangsakerta /

GARUT60DETIK - Menjelang tahun milenium, sejarawan Sunda Ir. H. Dudung Fathirrohman menerima informasi penting dari seorang Ulama Mesir. Informasi tersebut mengungkap bahwa dalam pertempuran menaklukkan Cyprus, Tripoli, dan Afrika Utara, serta dalam membangun kekuasaan Muslim di Iran, Afghanistan, dan Sind (644-650 M), Khulafaur Rasyidin Sayidina Ali bin Abi Thalib RA mendapatkan bantuan dari seorang tokoh asal Asia Timur Jauh (Javadvipa).

Rakeyan Sancang dalam Naskah Kuno Pangeran Wangsakerta

Sebelum adanya informasi dari ulama Mesir tersebut, dalam naskah kuno Pangeran Wangsakerta, sosok yang membantu Sayidina Ali dikenal sebagai putra Raja Tarumanagara ke VIII, Kertawarman (561-628 M), yang bernama Rakeyan Sancang. Rakeyan Sancang adalah anak dari istri ketiga Kertawarman, Wwang Amet Samidha, seorang putri pencari kayu bakar dari luar kerajaan. Karena status ibunya yang tidak resmi di istana, Rakeyan Sancang tidak diakui sebagai anggota keluarga kerajaan.

Baca Juga: BK Akan Ambil Alih Laporan Kasus Etik FAGAR, Jika Disposisi Pimpinan DPRD Garut Tidak Diberikan

Kekecewaan dan Penempaan Diri Rakeyan Sancang

Dibebani oleh kekecewaan dan dendam yang mendalam, Rakeyan Sancang memutuskan untuk menempa dirinya. Ia membangun kekuatan dengan cara bertapa dan berkerabat dengan segala kesaktian para penghuni hutan Sancang yang sejak dahulu kala dikenal angker. Dalam prosesnya, Rakeyan Sancang memperkuat dirinya baik secara fisik maupun spiritual, menjadikannya seorang tokoh yang disegani.

Latar Belakang Keluarga Kertawarman

Raja Kertawarman sendiri diakui memiliki dua orang istri resmi. Istri pertama berasal dari Calankayana, dan istri kedua adalah seorang janda beranak satu dari Svarnadvipa. Dari pernikahan tersebut, Kertawarman tidak memiliki anak kandung. Oleh karena itu, ia mengangkat anak dari istri keduanya yang bernama Brajagiri sebagai anaknya sendiri.

Baca Juga: DPRD Garut Sibuk Apa? Laporan Etik FAGAR Belum Juga Diurus

Rakeyan Sancang Bukan Rakeyan Santang

Perlu dicatat bahwa Rakeyan Sancang tidak sama dengan Rakeyan Santang (Kian Santang), putra Jayadewata (Siliwangi), yang dalam anggapan masyarakat umum sering dikaitkan dengan orang yang pernah bersua dan beradu kekuatan dengan Sayidina Ali. Rakeyan Sancang adalah anak dari Raja Tarumanagara ke VIII, Prabu Kertawarman, dari hasil perkawinannya dengan gadis desa, putri seorang pencari kayu bakar di daerah hutan Sancang (Selatan Garut).

Makna Gelar Rakeyan

Gelar Rakeyan merupakan gelar bangsawan dalam kerajaan Sunda, yang setara dengan pangeran tetapi belum bisa dikategorikan sebagai putra mahkota. Gelar ini menunjukkan status tinggi dalam hierarki kerajaan namun tetap berbeda dari pewaris takhta langsung.

Baca Juga: Minuman yang Efektif Membakar Lemak dan Menurunkan Berat Badan

Halaman:

Editor: Deni Gartiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah