Kritik Pedas Elsa Wiganda: Rekrutmen PPS Garut Tidak Profesional dan Nepotisme

- 26 Mei 2024, 17:42 WIB
ekrutmen anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS)  Kec. Pameungpeuk
ekrutmen anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kec. Pameungpeuk /

GARUT60DETIK, Pameungpeuk - Rekrutmen anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kabupaten Garut untuk Pilkada 2024 memunculkan wajah-wajah baru dalam dunia penyelenggaraan pemilu. Namun, proses ini mendapat kritik keras dari beberapa tokoh masyarakat. Elsa Wiganda, M.Si, seorang tokoh pemuda dan aktivis, menyampaikan kekecewaannya terhadap KPU Garut dan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) terpilih di Kecamatan Pameungpeuk.

Dalam pertemuan di halaman Kantor Kecamatan Pameungpeuk, Elsa Wiganda bersama Feri Rambasco, peserta rekrutmen PPS, menyoroti adanya nepotisme dalam seleksi.

"Banyak anggota PPS yang terpilih adalah keluarga anggota PPK di Kecamatan Pameungpeuk. Ini menunjukkan ketidakprofesionalan dalam proses seleksi," kata Elsa.

Baca Juga: Nobar Seru Persib vs Madura United di Sawah Lega Hegar, Yuk Meriahkan!

Elsa mengungkapkan kekhawatirannya tentang adanya kepentingan kelompok tertentu dalam pemilihan anggota PPS dan PPK.

"Ada bukti dan saksi yang mendengar langsung seorang pejabat pemerintah mengatakan bahwa nilai CAT rendah tetap bisa lolos karena sudah 'terkondisikan'. Ini jelas melanggar kode etik yang tercantum dalam Peraturan DKPP No. 2 Tahun 2017," jelasnya.

Elsa mempertanyakan profesionalisme KPU Garut. "Rekrutmen saat ini sangat buruk, penuh dengan kepentingan dan titipan. Apakah struktur KPU Garut masih layak dipertahankan?" tanyanya.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan! Mantan PPK Garut Ungkap Perintah Kecurangan dari Ketua KPU

Untuk menindaklanjuti ketidakpuasan ini, Elsa Wiganda dan para aktivis di Garut berencana mengadakan audiensi dengan KPU Garut.

Halaman:

Editor: Deni Gartiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah