Ibu dan Anak di Panwascam dan PPK Pangatikan: Transparansi Pilkada Garut Dipertanyakan

- 23 Mei 2024, 19:54 WIB
Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Garut
Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Garut /

GARUT60DETIK, Pangatikan - Pilkada Garut 2024 diwarnai oleh kabar mengejutkan yang menimbulkan banyak pertanyaan dan kritik dari masyarakat. "NE" yang terpilih sebagai Komisioner Panwascam Pangatikan, dan anaknya, "L" yang menjabat sebagai Ketua PPK Kecamatan Pangatikan, menduduki dua posisi strategis yang saling berkaitan. Hubungan ibu dan anak ini memunculkan kekhawatiran tentang potensi konflik kepentingan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pelaksanaan Pilkada.

"NE" baru saja terpilih sebagai Komisioner Panwascam Pangatikan, sebuah posisi yang sangat penting dalam memastikan integritas dan kejujuran dalam pemilihan umum di Kecamatan Pangatikan. Di sisi lain, "L", anak dari "NE", menjabat sebagai Ketua PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Pangatikan. Posisi ini juga krusial karena PPK bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis pemilu di tingkat kecamatan.

Baca Juga: Silaturahmi Politik PPP Garut ke Golkar: Sinyal Kuat untuk Koalisi Pilkada 2024

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana Panwascam Pangatikan dapat menjalankan fungsi pengawasannya dengan adil dan tanpa bias. Apakah mungkin bagi "NE" untuk menindak tegas PPK Kecamatan Pangatikan jika ditemukan pelanggaran, sementara Ketua PPK adalah anaknya sendiri?

Masyarakat mempertanyakan integritas dan objektivitas dalam hubungan kerja antara ibu dan anak ini. Kekhawatiran bahwa hubungan keluarga bisa mempengaruhi keputusan dan tindakan pengawasan sangatlah nyata. Beberapa pihak berpendapat bahwa situasi ini bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap proses Pilkada di Kecamatan Pangatikan.

Baca Juga: PKS Ingin Kolaborasi, Golkar Punya Kandidat G1, Akankah Harapan Terwujud?

Reaksi masyarakat pun beragam. Banyak yang mempertanyakan keputusan penempatan dua posisi strategis ini kepada individu yang memiliki hubungan keluarga dekat. "Bagaimana bisa ada transparansi dan keadilan jika pengawas dan yang diawasi adalah ibu dan anak?" ujar salah satu warga Pangatikan.

Warga Pangatikan yang lainpun juga mengungkapkan kekhawatiran yang sama. "Ini adalah masalah serius. Pengawasan pemilu harus dilakukan dengan ketat dan tanpa pengaruh apapun, termasuk hubungan keluarga," kata seorang warga lokal.

Baca Juga: Cara Mengelola Tagihan Listrik PLN Secara Online dari HP Anda

Halaman:

Editor: Deni Gartiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah