Network
GARUT60DETIK - Garut sekitar tahun 1917, terpampang dalam keindahan hitam-putih melalui lensa seorang fotografer perempuan pertama di Hindia Belanda, Thilly Weissenborn. Anak-anak Garut dengan segala keceriaan mereka, terekam abadi dalam foto-foto klasik yang hingga kini masih bisa dinikmati. Melalui karya-karyanya, kita diajak merasakan suasana Garut tempo dulu yang penuh pesona dan sejarah.
Thilly Weissenborn, seorang perintis di dunia fotografi, berhasil menangkap momen-momen berharga dari kehidupan sehari-hari masyarakat Garut. Foto-fotonya tidak hanya menggambarkan keindahan alam dan arsitektur, tetapi juga kehidupan sosial yang autentik. Dalam karya-karyanya, terlihat jelas bagaimana anak-anak bermain di lingkungan yang masih alami, dengan latar belakang pegunungan dan hamparan sawah yang luas.
Baca Juga: Dukungan Pemilih Ade Ginanjar! Kunci Strategis Golkar di Pilkada Garut 2024
Melalui sentuhan artistiknya, Thilly Weissenborn berhasil menyampaikan cerita tentang masa lalu Garut yang kaya akan budaya dan tradisi. Setiap fotonya adalah jendela waktu yang membuka kembali kenangan tentang kehidupan di era kolonial. Anak-anak yang terekam dalam fotonya menunjukkan sisi kemanusiaan dan kebersahajaan, menggambarkan kebahagiaan sederhana yang ada pada masa itu.
Sebagai seorang perempuan dalam dunia yang didominasi oleh laki-laki, Thilly Weissenborn telah menunjukkan keberanian dan keteguhan hati. Dedikasinya dalam mengabadikan momen-momen tersebut memberikan kita kesempatan untuk merasakan kembali suasana masa lalu yang tak lekang oleh waktu. Tanpa usahanya, banyak dari keindahan dan keaslian Garut tempo dulu mungkin sudah terlupakan.
Baca Juga: Hasil Survei Poltracking: Abdusy Syakur Amin di Puncak, Siapa Figur Kuat Tersembunyi di 59%?
Karya-karya Thilly Weissenborn bukan hanya sekadar foto, tetapi juga warisan budaya yang tak ternilai harganya. Melalui lensa kameranya, ia telah memberikan sumbangsih besar bagi dokumentasi sejarah dan kebudayaan Garut. Kita patut berterima kasih atas dedikasinya yang luar biasa, karena melalui foto-fotonya, kita bisa menikmati dan mengenang kembali Garut tempo dulu dengan segala keindahannya.
Terima kasih, Thilly Weissenborn, untuk setiap jepretan yang mengabadikan sejarah dan membiarkan kita merasakan nostalgia Garut di masa lampau.
