Cara Memilih Investasi Halal yang Menguntungkan di Tahun Baru Islam

29 Juni 2024, 11:00 WIB
Memilih investasi yang sesuai dengan prinsip syariah /

GARUT60DETIK - Tahun baru Islam, yang dimulai dengan bulan Muharram, bukan hanya waktu untuk refleksi spiritual, tetapi juga merupakan momen yang tepat untuk merencanakan keuangan dengan cara yang lebih baik dan sesuai dengan prinsip syariah. Salah satu aspek penting dalam perencanaan keuangan adalah investasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis investasi halal yang bisa dimulai di tahun baru Islam, serta memberikan tips memilih investasi yang sesuai dengan prinsip syariah.

Pengertian Investasi Halal

Investasi halal adalah investasi yang sesuai dengan hukum syariah Islam. Prinsip dasar investasi halal meliputi:

  1. Tidak Terlibat dalam Riba (Bunga): Investasi tidak boleh menghasilkan keuntungan dari bunga.
  2. Tidak Melibatkan Aktivitas yang Haram: Investasi tidak boleh dilakukan di sektor yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti perjudian, alkohol, dan produk babi.
  3. Berdasarkan Bagi Hasil atau Keuntungan yang Sah: Keuntungan dari investasi harus berdasarkan profit sharing yang adil dan transparan.

Baca Juga: Panduan Mengemudi Aman: Teknik dan Tips untuk Perjalanan Selamat

Jenis-Jenis Investasi Halal

1. Saham Syariah

Saham syariah adalah saham dari perusahaan yang operasional dan aktivitas bisnisnya sesuai dengan prinsip syariah. Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan Daftar Efek Syariah (DES) yang memuat perusahaan-perusahaan yang sahamnya memenuhi kriteria syariah.

Keuntungan Saham Syariah:

  • Potensi keuntungan yang tinggi dari kenaikan harga saham.
  • Dividen yang diberikan juga sesuai dengan prinsip syariah.

2. Reksa Dana Syariah

Reksa dana syariah adalah wadah yang menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek syariah oleh manajer investasi. Reksa dana ini dikelola sesuai dengan prinsip syariah dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik: Mobil Hybrid atau Mobil Listrik?

Keuntungan Reksa Dana Syariah:

  • Diversifikasi investasi yang mengurangi risiko.
  • Dikelola oleh manajer investasi profesional.

Contoh Reksa Dana Syariah:

  • Mandiri Investa Syariah Berimbang
  • Schroder Syariah Balanced Fund

3. Obligasi Syariah (Sukuk)

Sukuk adalah instrumen utang yang sesuai dengan syariah. Sukuk tidak memberikan bunga, tetapi memberikan keuntungan berupa bagi hasil atau margin keuntungan yang sudah ditetapkan di awal.

Baca Juga: BK Akan Ambil Alih Laporan Kasus Etik FAGAR, Jika Disposisi Pimpinan DPRD Garut Tidak Diberikan

Keuntungan Sukuk:

  • Pendapatan yang lebih stabil dan pasti.
  • Dianggap lebih aman karena sering kali dijamin oleh pemerintah.

Contoh Sukuk:

  • Sukuk Negara Ritel (SR)
  • Sukuk Korporasi

4. Deposito Syariah

Deposito syariah mirip dengan deposito konvensional, namun dengan sistem bagi hasil yang sesuai syariah. Deposito ini menawarkan keuntungan tetap yang didasarkan pada hasil usaha bank syariah.

Keuntungan Deposito Syariah:

  • Keuntungan tetap dan lebih aman.
  • Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Contoh Deposito Syariah:

  • Deposito iB Mandiri
  • Deposito Syariah BNI

5. Properti

Investasi properti, seperti tanah atau bangunan, juga bisa menjadi investasi halal selama dilakukan tanpa unsur riba dan praktik haram lainnya.

Keuntungan Investasi Properti:

  • Potensi kenaikan nilai properti yang tinggi.
  • Sumber pendapatan pasif melalui sewa.

Contoh Investasi Properti:

  • Pembelian rumah untuk disewakan
  • Pembelian tanah untuk investasi jangka panjang

Tips Memilih Investasi yang Sesuai dengan Prinsip Syariah

  1. Pastikan Legalitas dan Kepatuhan Syariah: Periksa apakah investasi tersebut sudah mendapatkan sertifikasi syariah dari Dewan Syariah Nasional (DSN) atau otoritas terkait.

  2. Pahami Profil Risiko: Kenali seberapa besar risiko yang dapat Anda tanggung. Saham syariah mungkin memiliki potensi keuntungan yang tinggi tetapi juga risiko yang tinggi, sedangkan sukuk lebih aman tetapi keuntungannya mungkin lebih rendah.

  3. Lakukan Diversifikasi: Jangan menempatkan semua dana Anda di satu jenis investasi. Diversifikasi akan membantu mengurangi risiko secara keseluruhan.

  4. Konsultasi dengan Ahli Keuangan Syariah: Jika Anda ragu, konsultasikan dengan ahli keuangan syariah atau perencana keuangan untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai dengan kondisi keuangan dan tujuan investasi Anda.

  5. Periksa Laporan Keuangan dan Kinerja: Lakukan penelitian menyeluruh terhadap laporan keuangan dan kinerja perusahaan atau produk investasi sebelum berinvestasi.

  6. Evaluasi Secara Berkala: Lakukan evaluasi berkala terhadap investasi Anda untuk memastikan bahwa investasi tersebut masih sesuai dengan tujuan keuangan dan prinsip syariah.

Memulai investasi halal di tahun baru Islam adalah langkah yang bijak untuk mencapai kesejahteraan finansial yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan berbagai pilihan investasi halal seperti saham syariah, reksa dana syariah, sukuk, deposito syariah, dan properti, umat Islam memiliki banyak alternatif untuk mengembangkan kekayaan tanpa mengorbankan prinsip agama. Penting untuk melakukan penelitian, memahami risiko, dan berkonsultasi dengan ahli keuangan syariah sebelum membuat keputusan investasi. Dengan pendekatan yang tepat, investasi halal bisa menjadi alat yang kuat untuk mencapai tujuan keuangan dan keberkahan dalam hidup.

Editor: Uus usman

Terkini

Terpopuler