Kini, para guru honorer hanya bisa bertanya, seberapa dalam luka yang harus mereka telan sebelum janji-janji ini menjadi nyata? Ataukah mereka hanya menjadi saksi bisu dari permainan politik yang mempermainkan nasib mereka? semoga kertas bertandatangan itu bukan hanya selembar kertas, tetapi menjadi pengingat bahwa kepercayaan adalah sesuatu yang mahal harganya, dan begitu mudah hilang ketika janji hanya tinggal janji. ***