Waisak 2024: Tema Kebijaksanaan dan Kasih Sayang, Ini Rangkaian Peringatannya

- 22 Mei 2024, 11:00 WIB
Tema Kebijaksanaan dan Kasih Sayang
Tema Kebijaksanaan dan Kasih Sayang /

GARUT60DETIK - Menjelang Hari Raya Waisak yang jatuh pada tanggal 23 Mei 2024, umat Buddha di seluruh Indonesia tengah bersiap untuk merayakan salah satu hari besar agama Buddha ini. Tahun ini, Hari Raya Waisak mengusung tema “Kebijaksanaan dan Kasih Sayang untuk Dunia yang Harmonis.” Mari kita simak lebih dalam tentang makna dan rangkaian peringatan Waisak 2024.

Makna Hari Raya Waisak

Hari Raya Waisak adalah momen penting bagi umat Buddha di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan ini memperingati tiga peristiwa besar dalam kehidupan Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan wafatnya. Ketiga peristiwa ini dikenal dengan istilah "Trisuci Waisak." Kelahiran Buddha Gautama terjadi di Lumbini, Nepal, sekitar 563 SM. Pencerahan Buddha terjadi di Bodhgaya, India, saat beliau mencapai Nirvana di bawah Pohon Bodhi. Wafatnya Buddha, yang juga disebut Parinirvana, terjadi di Kusinara, India.

Tema Waisak 2024: "Kebijaksanaan dan Kasih Sayang untuk Dunia yang Harmonis"

Tema Waisak tahun ini mengajak umat Buddha dan masyarakat luas untuk menanamkan nilai-nilai kebijaksanaan dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks global yang penuh dengan tantangan dan konflik, pesan ini sangat relevan untuk menciptakan dunia yang lebih harmonis dan damai.

Rangkaian Peringatan Waisak 2024

Berbagai kegiatan akan dilakukan untuk memperingati Hari Raya Waisak 2024. Berikut adalah rangkaian acara yang umumnya dilaksanakan oleh umat Buddha di Indonesia:

  1. Puja Bakti di Vihara Pada malam menjelang Waisak, umat Buddha berkumpul di vihara untuk melaksanakan puja bakti, yaitu sembahyang bersama yang diisi dengan pembacaan sutra, doa, dan renungan.

  2. Prosesi Waisak Di beberapa daerah, terutama di Borobudur, Jawa Tengah, akan diadakan prosesi Waisak yang diikuti oleh ribuan umat Buddha. Prosesi ini biasanya dimulai dari Candi Mendut, berjalan kaki menuju Candi Borobudur, sambil membawa relik dan melakukan meditasi serta doa.

Halaman:

Editor: Deni Gartiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah