GARUT60DETIK - Di era digital ini, inovasi teknologi terus merambah berbagai sektor, termasuk pendidikan. Tim Research & Development sekolah yang dipimpin oleh Iqbal Revvin berhasil mengembangkan sistem absensi berbasis Internet of Things (IoT) yang memanfaatkan sensor telapak tangan dan dilengkapi dengan notifikasi WhatsApp. Teknologi ini kini diterapkan di SMK Ika Kartika, sebuah sekolah terpencil yang terletak di bawah kaki gunung di Garut - Kadungora - Tanggulun.
SMK IKA KARTIKA, meski berada di daerah terpencil, telah menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui teknologi. Sistem absensi inovatif ini merupakan terobosan besar yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan di lingkungan sekolah.
Sistem absensi menggunakan sensor telapak tangan bekerja dengan mengenali pola unik setiap telapak tangan siswa. Prosesnya sederhana dan cepat; siswa hanya perlu meletakkan telapak tangan mereka di atas sensor, dan kehadiran mereka akan segera tercatat secara real-time. Setiap pola telapak tangan yang unik memungkinkan sistem untuk secara akurat mengidentifikasi dan mencatat kehadiran siswa.
Lebih dari itu, sistem ini terintegrasi dengan WhatsApp, sehingga setiap kali siswa melakukan absensi, notifikasi otomatis dikirimkan kepada orang tua, memberikan kepastian dan ketenangan bahwa anak mereka telah tiba di sekolah dengan aman. Integrasi dengan WhatsApp ini memastikan komunikasi yang cepat dan efisien antara sekolah dan orang tua.
Kepala Sekolah SMK Ika Kartika, Bapak Achmad Jamaludin, menyatakan antusiasmenya terhadap inovasi ini. "Kami sangat bersyukur atas penerapan teknologi ini di sekolah kami. Sistem absensi ini tidak hanya membuat proses pencatatan kehadiran menjadi lebih cepat dan akurat, tetapi juga memperkuat komunikasi antara sekolah dan orang tua melalui notifikasi WhatsApp," ungkapnya.
Iqbal Revvin, pengembang utama, bersama Kang Fikri Zak dan Kang Taufik sebagai tim software tester, juga mengungkapkan kebahagiaannya. "Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa teknologi dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil. Dengan sistem absensi ini, saya berharap dapat memudahkan administrasi sekolah dan memberikan rasa aman bagi orang tua," ujarnya.