Investor Terpikat: Mengapa Dana Ventura Mengalir Deras ke Startup Kripto?

19 Juni 2024, 12:00 WIB
miliaran dolar yang diinvestasikan ke dalam perusahaan startup memberikan hasil yang beragam bagi para investor /

GARUT60DETIK - Sejak industri kripto berdiri, perusahaan startup di sektor ini telah menarik minat dana sekitar US$100 miliar (sekitar Rp1.610 triliun) dari pemodal ventura. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh DeFiLlama, peningkatan investasi baru-baru ini sejalan dengan kenaikan harga Bitcoin dan token utama lainnya.

Peningkatan Investasi dan Dana Terkumpul

Penggalangan dana di industri kripto mencapai US$101 miliar sejak tahun 2014. Sementara itu, The Block Research mencatat bahwa sejak tahun 2017, investasi kumulatif di sektor ini telah mencapai lebih dari US$95 miliar.

Penggalangan dana melalui modal ventura dan penjualan token telah menjadi pendorong utama pertumbuhan industri kripto. Namun, miliaran dolar yang diinvestasikan ke dalam perusahaan startup memberikan hasil yang beragam bagi para investor. Akuisisi dan pencatatan publik, sebagai jalan keluar tradisional, seringkali memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan investasi ventura tradisional.

Baca Juga: Mengapa Elaelo Viral? Ini Fakta di Balik Platform Kontroversial

Jalan Keluar yang Langka

Paul Veradittakit, managing partner di Pantera Capital, menyatakan bahwa akuisisi besar dan pencatatan publik masih jarang terjadi, dengan pengecualian seperti IPO Coinbase Global Inc. yang mencapai US$86 miliar di Nasdaq pada tahun 2021.

Tantangan dan Ledakan Besar

Investor telah terluka oleh kegagalan beberapa startup kripto terkenal, seperti FTX dan BlockFi. Perusahaan seperti Tiger Global Management LLC dan Temasek Holdings Pte telah menarik diri dari sektor ini. Tiger Global hanya membuat empat kesepakatan kripto sejak awal 2023, sementara Temasek menghapus kepemilikannya di FTX senilai US$275 juta menjadi nol.

Baca Juga: Tiga Varian Yamaha NMAX yang Harus Anda Ketahui: Turbo Tech MAX Ultimate, Turbo Tech MAX, dan Turbo

Penurunan Penggalangan Dana

Setelah puncaknya pada tahun 2021, penggalangan dana oleh perusahaan startup kripto menurun tajam. Ini sejalan dengan buruknya kinerja investasi ventura di sektor fintech secara keseluruhan.

Pengembalian melalui Token

Meskipun tantangan tersebut, token yang dikeluarkan oleh perusahaan startup masih memberikan nilai bagi pemodal ventura. Token ini sering kali terdaftar di bursa kripto dan dapat menghasilkan keuntungan jangka pendek. Banyak perusahaan ventura kripto besar, seperti Polychain Capital, memiliki dana internal untuk mengelola token yang terkumpul melalui investasi.

Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Setiadi: Seberapa Besar Kekayaannya? Temukan Jawabannya!

Kinjal Shah, general partner di Blockchain Capital, menyatakan bahwa mereka tetap berfokus pada pengembalian investasi dalam jangka panjang, meskipun token dapat mempercepat siklus pengembalian bagi investor ventura.

Investasi dan Aktivitas Terbaru

Data dari The Block Research menunjukkan bahwa Coinbase Ventures memimpin dengan 443 investasi sejak tahun 2017. Investasi ventura kripto naik menjadi US$2,5 miliar pada kuartal pertama tahun ini, dari US$1,9 miliar pada kuartal keempat tahun 2023. Ini termasuk investasi besar dalam perusahaan startup seperti Farcaster, Berachain, dan Hidden Road Partners.

Prospek Masa Depan

Beberapa analis memperkirakan adanya momentum baru dan gelombang IPO terkait kripto. Matthew Kennedy, ahli strategi pasar senior di Renaissance Capital, menyebutkan bahwa sebanyak 15 perusahaan kripto mungkin akan go public dalam waktu dekat. Di sektor pertambangan Bitcoin, aktivitas merger dan akuisisi juga meningkat.

Hoolie Tejwani, direktur pengembangan perusahaan dan usaha di Coinbase, menyatakan bahwa aktivitas M&A dan IPO akan meningkat seiring dengan semakin matangnya sektor aset digital.

Ray Hindi dari L1 Digital tetap berhati-hati, mengingat bahwa aktivitas transaksi masih terbatas dan belum menunjukkan adanya gelombang besar dalam M&A. Namun, dengan semakin jelasnya regulasi, sektor ini berpotensi tumbuh lebih lanjut.

Editor: Deni Gartiwa

Tags

Terkini

Terpopuler