GARUT60DETIK - Bagi pecinta mobil, terutama penggemar modifikasi dan balap, suara khas "stututu" atau yang sering disebut turbo flutter adalah salah satu suara paling memuaskan yang dapat keluar dari mesin kendaraan turbocharged. Suara ini sering terdengar pada mobil-mobil turbo ketika pengemudi menginjak pedal gas, lalu melepaskannya secara tiba-tiba, menghasilkan suara yang tajam dan berulang-ulang. Tapi, bagaimana sebenarnya cara kerja turbo flutter dan apa alat yang membuat suara "stututu" ini?
Baca Juga: Konspirasi Lagu J. Cole 'She Knows', Punya Kaitan Dengan Kasus P Diddy?!
Apa Itu Turbo Flutter?
Turbo flutter adalah suara yang dihasilkan ketika tekanan udara yang dihasilkan oleh turbo tidak bisa mengalir keluar saat throttle ditutup secara tiba-tiba. Hal ini terjadi karena udara terjebak antara throttle body yang tertutup dan turbocharger yang masih berputar. Ketika udara ini berbalik arah dan mengenai baling-baling turbo, terdengar suara "stututu" yang khas.
Secara teknis, turbo flutter adalah hasil dari udara yang kembali memantul melalui turbo compressor wheel saat throttle menutup setelah akselerasi. Proses ini sering terjadi saat pengemudi melepaskan pedal gas setelah memberikan dorongan turbo penuh. Banyak yang mengira suara ini datang dari blow-off valve (BOV), tetapi sebenarnya suara flutter terjadi karena udara kompresi yang dibalik menuju turbo, bukan dari pembuangan udara seperti pada blow-off valve.
Cara Kerja Turbo Flutter
Untuk memahami cara kerja turbo flutter, penting untuk memahami bagaimana sistem turbocharger bekerja. Turbocharger berfungsi untuk memaksa lebih banyak udara masuk ke mesin, meningkatkan efisiensi dan kekuatan pembakaran. Turbo menggunakan gas buang dari mesin untuk memutar sebuah turbin, yang kemudian memutar kompresor yang menghisap dan mengompres udara sebelum masuk ke mesin.
Namun, saat pengemudi melepaskan gas, throttle body akan tertutup dan udara yang masih berada dalam sistem intake tidak punya tempat untuk keluar. Dalam sistem turbo dengan blow-off valve, BOV akan membuang udara berlebih ini ke atmosfer atau ke intake kembali. Akan tetapi, pada sistem tanpa BOV atau pada kasus di mana BOV tidak cukup cepat membuka, udara tersebut akan kembali berbalik ke arah turbo. Saat udara ini kembali, ia bertabrakan dengan baling-baling turbo yang masih berputar, menciptakan suara "stututu" atau turbo flutter.
Blow-Off Valve (BOV) vs Turbo Flutter
Sebagian besar mobil turbo modern dilengkapi dengan blow-off valve (BOV) atau recirculation valve yang dirancang untuk mencegah tekanan udara balik ke turbo. BOV membuka dan melepaskan udara berlebih ketika throttle menutup, yang menghasilkan suara mendesis yang sering terdengar pada mobil turbo.
Namun, pada beberapa mobil yang sengaja tidak menggunakan BOV atau memodifikasi sistem turbonya, turbo flutter menjadi lebih sering terdengar. Ada juga sebagian penggemar modifikasi mobil yang memilih untuk memodifikasi atau menutup BOV mereka untuk sengaja menciptakan suara flutter yang lebih jelas, meskipun ini bisa berisiko pada turbo dalam jangka panjang.
Risiko Turbo Flutter
Meskipun suara "stututu" terdengar keren, ada risiko yang harus dipertimbangkan. Ketika udara balik menabrak baling-baling turbo, dapat menyebabkan stres mekanis yang berlebihan pada turbocharger. Tekanan balik yang terus menerus dapat merusak baling-baling turbo atau memperpendek usia turbo secara keseluruhan. Oleh karena itu, pada mobil performa tinggi, BOV tetap menjadi pilihan yang lebih aman dan optimal untuk menjaga durabilitas turbo dalam jangka panjang.