Sensor Telapak Tangan! Teknologi Canggih Absensi Berbasis IoT di Sekolah Terpencil Garut

18 Juni 2024, 23:15 WIB
SMK IKA KARTIKA Kadungora Garut Jawa Barat /

GARUT60DETIK - Di era digital ini, inovasi teknologi terus merambah berbagai sektor, termasuk pendidikan. Tim Research & Development sekolah yang dipimpin oleh Iqbal Revvin berhasil mengembangkan sistem absensi berbasis Internet of Things (IoT) yang memanfaatkan sensor telapak tangan dan dilengkapi dengan notifikasi WhatsApp. Teknologi ini kini diterapkan di SMK Ika Kartika, sebuah sekolah terpencil yang terletak di bawah kaki gunung di Garut - Kadungora - Tanggulun.

SMK IKA KARTIKA, meski berada di daerah terpencil, telah menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui teknologi. Sistem absensi inovatif ini merupakan terobosan besar yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Perlu Disiapkan Budget Nya, Jika Harga Motor Yamaha Nmak Turbo 2024 Ingin Anda Miliki.

Teknologi Absensi Berbasis Sensor Telapak Tangan

Sistem absensi menggunakan sensor telapak tangan bekerja dengan mengenali pola unik setiap telapak tangan siswa. Prosesnya sederhana dan cepat; siswa hanya perlu meletakkan telapak tangan mereka di atas sensor, dan kehadiran mereka akan segera tercatat secara real-time. Setiap pola telapak tangan yang unik memungkinkan sistem untuk secara akurat mengidentifikasi dan mencatat kehadiran siswa.

Lebih dari itu, sistem ini terintegrasi dengan WhatsApp, sehingga setiap kali siswa melakukan absensi, notifikasi otomatis dikirimkan kepada orang tua, memberikan kepastian dan ketenangan bahwa anak mereka telah tiba di sekolah dengan aman. Integrasi dengan WhatsApp ini memastikan komunikasi yang cepat dan efisien antara sekolah dan orang tua.

Baca Juga: Top 10 Video Bokeh Terbaik di Yandex yang Wajib Ditonton

Kepala Sekolah SMK Ika Kartika, Bapak Achmad Jamaludin, menyatakan antusiasmenya terhadap inovasi ini. "Kami sangat bersyukur atas penerapan teknologi ini di sekolah kami. Sistem absensi ini tidak hanya membuat proses pencatatan kehadiran menjadi lebih cepat dan akurat, tetapi juga memperkuat komunikasi antara sekolah dan orang tua melalui notifikasi WhatsApp," ungkapnya.

Iqbal Revvin, pengembang utama, bersama Kang Fikri Zak dan Kang Taufik sebagai tim software tester, juga mengungkapkan kebahagiaannya. "Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa teknologi dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil. Dengan sistem absensi ini, saya berharap dapat memudahkan administrasi sekolah dan memberikan rasa aman bagi orang tua," ujarnya.

Baca Juga: Menggali Video Bokeh Berkualitas: Tutorial Lengkap Menggunakan Yandex

Para siswa di SMK IKA KARTIKA juga merasakan manfaat langsung dari teknologi ini. Mereka tidak hanya merasa lebih modern dengan penggunaan teknologi canggih, tetapi juga merasakan kemudahan dalam proses absensi. "Sekarang absensi lebih cepat dan orang tua kami bisa langsung tahu kalau kami sudah sampai atau sudah pulang dari sekolah," kata salah satu siswa.

Penerapan sistem ini di SMK IKA KARTIKA diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di daerah terpencil di seluruh Indonesia. Inovasi yang dihadirkan Iqbal Revvin membuktikan bahwa semangat untuk maju tidak mengenal batas geografis, dan teknologi IoT dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam dunia pendidikan.

Proses Pengembangan dan Dokumentasi Riset

Pengembangan teknologi absensi berbasis IoT ini tidak lepas dari proses riset yang mendalam dan tahapan-tahapan uji coba yang teliti. Berikut adalah dokumentasi dari proses pengembangan teknologi ini:

  1. Penelitian Awal: Tim R&D melakukan penelitian awal untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah di daerah terpencil.
  2. Pengembangan Prototipe: Berdasarkan hasil penelitian, tim mengembangkan prototipe sistem absensi berbasis sensor telapak tangan.
  3. Uji Coba dan Penyempurnaan: Prototipe diuji coba di lapangan dan hasilnya dianalisis untuk melakukan penyempurnaan sistem.
  4. Integrasi dengan WhatsApp: Sistem yang sudah disempurnakan kemudian diintegrasikan dengan WhatsApp untuk meningkatkan komunikasi antara sekolah dan orang tua.
  5. Implementasi di Sekolah: Sistem yang sudah lengkap diimplementasikan di SMK Ika Kartika dan dipantau secara berkala untuk memastikan fungsionalitas dan keandalannya.

Semoga inovasi ini menjadi pemicu bagi lebih banyak orang untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan dedikasi dan semangat yang kuat, tidak ada yang tidak mungkin untuk dicapai.

Implementasi teknologi ini di SMK Ika Kartika membuktikan bahwa dengan kreativitas dan semangat inovasi, tantangan geografis dapat diatasi, dan pendidikan yang berkualitas dapat dicapai oleh semua orang, di mana pun mereka berada.

 

Editor: Deni Gartiwa

Tags

Terkini

Terpopuler