Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2023: Tinjauan Sejarah, Makna, dan Upacara Peringatan

Tayang: 29 September 2024, 21:14 WIB
Penulis: Deni Gartiwa
Editor: Tim Garut 60 Detik
sejarah G30S PKI yang menjadi asal mula Hari Kesaktian Pancasila
sejarah G30S PKI yang menjadi asal mula Hari Kesaktian Pancasila /

GARUT60DETIK - Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pada hari ini, 58 tahun yang lalu terjadi peristiwa Gerakan 30 September (G30S), yang menewaskan beberapa perwira Angkatan Darat. Mereka kemudian diangkat menjadi pahlawan revolusi. Peringatan ini penting dilakukan karena Indonesia pernah melalui masa kelam dalam sejarah, di mana ada kelompok yang berupaya menggantikan Pancasila sebagai ideologi negara, salah satunya adalah PKI yang dipimpin oleh D.N. Aidit. PKI berupaya mengganti ideologi nasionalisme Pancasila dengan komunisme.

Berikut adalah latar belakang sejarah G30S PKI yang menjadi asal mula Hari Kesaktian Pancasila. Pada awalnya, PKI berkeinginan untuk mengubah ideologi Indonesia dari Pancasila menjadi komunisme, sesuai dengan ideologi partainya yang dipimpin oleh D.N. Aidit. Oleh karena itu, PKI berencana untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno, terutama karena kondisi kesehatan Soekarno yang dikabarkan memburuk, yang menimbulkan kekhawatiran akan adanya peralihan kekuasaan. Mengingat hubungan yang buruk antara PKI dan TNI AD, PKI berusaha menyingkirkan para petinggi TNI AD untuk merebut kekuasaan.

Baca Juga: Modif Maksimal Innova Reborn G 2024!! Keluar Dealer Langsung Cakep

Aksi tersebut dilakukan dengan menculik dan membunuh sejumlah perwira TNI AD, antara lain Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Soeprapto, Letnan Jenderal S. Parman, Mayor Jenderal M.T. Haryono, Mayor Jenderal D.I. Pandjaitan, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, serta Jenderal A.H. Nasution. PKI mendatangi rumah masing-masing perwira, berpura-pura sebagai anggota pasukan pengamanan Istana, dan mengklaim bahwa para perwira dipanggil oleh Presiden Soekarno. Tiga perwira dan Kapten Pierre Andreas Tendean yang salah ditangkap dibawa ke markas di Pondok Gede, Jakarta Timur, di mana mereka dibunuh dan mayatnya dimasukkan ke dalam sumur tua yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Jenderal Ahmad Yani, M.T. Haryono, dan D.I. Pandjaitan ditembak di rumah mereka, lalu mayatnya juga dimasukkan ke sumur yang sama. Jenderal A.H. Nasution berhasil lolos dari upaya pembunuhan tersebut.

Pemberontakan ini terjadi antara 30 September dan 1 Oktober 1965. Setelah mengetahui peristiwa ini, TNI yang dipimpin Mayor Jenderal Soeharto segera mengejar anggota PKI. Mayat para korban baru ditemukan pada 4 Oktober 1965, dan mereka kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, dengan upacara yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Para korban tersebut juga diangkat sebagai Pahlawan Revolusi.

Baca Juga: Kembali ke Pelukan: Kisah Romantis Laura dan Nikita

Peristiwa ini melatarbelakangi lahirnya peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Pada masa Orde Baru, ada tradisi pengibaran bendera selama dua hari: pada 30 September bendera dikibarkan setengah tiang sebagai tanda duka atas tewasnya para perwira, dan pada 1 Oktober bendera dikibarkan penuh, menandai kemenangan atas upaya mengganti ideologi bangsa.

Awalnya, Hari Kesaktian Pancasila hanya diperingati oleh TNI AD, tetapi setelah Soeharto menjadi presiden, ia menetapkan peringatan ini sebagai hari nasional melalui Keppres Nomor 153 Tahun 1967. Peringatan ini bertujuan untuk memperkuat keyakinan akan kekuatan Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara yang mampu mempersatukan Indonesia, sekaligus mengenang para pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S PKI.

Dengan adanya peringatan ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat terus mengenang jasa para pahlawan dan mengapresiasi Pancasila sebagai dasar negara. ***


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub