GARUT60DETIK - Helm MotoGP bukan sekadar pelindung kepala biasa. Di ajang balap motor paling bergengsi di dunia ini, helm memainkan peran krusial dalam menjaga keselamatan pembalap sekaligus mendukung performa mereka di lintasan.
Dengan kecepatan yang mencapai lebih dari 350 km/jam, helm MotoGP harus dirancang dengan teknologi dan material paling mutakhir untuk menghadapi risiko kecelakaan yang sangat tinggi.
Artikel ini akan mengajak Anda mengintip kecanggihan pembuatan helm MotoGP yang menggabungkan keamanan maksimal dengan kinerja terbaik.
Baca Juga: MARTINATOR Comeback! Banyak Drama dan Aksi Overtake di Sirkuit Mandalika - MotoGP Indonesia
Material Canggih untuk Keamanan Tinggi
Helm MotoGP dibuat dari material komposit kelas dunia yang mengutamakan kekuatan dan ringan. Material utama yang digunakan adalah serat karbon, kevlar, dan fiberglass, yang dikenal memiliki ketahanan tinggi terhadap benturan. Material ini dipilih karena memiliki rasio kekuatan terhadap berat yang sangat baik, memungkinkan helm untuk tetap ringan namun kuat dalam menahan benturan ekstrem.
Serat karbon, misalnya, mampu menahan tekanan tinggi sambil tetap menjaga bobot helm agar tetap ringan. Helm yang terlalu berat dapat menyebabkan masalah pada leher dan pundak pembalap, terutama ketika mereka harus melaju di lintasan dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu, material ringan seperti serat karbon sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara keamanan dan kenyamanan.
Selain itu, lapisan dalam helm menggunakan bahan busa polistirena berteknologi tinggi yang berfungsi sebagai peredam benturan. Lapisan ini dirancang untuk menyerap energi dari benturan sehingga mengurangi dampak langsung pada kepala pembalap. Busanya juga memiliki kemampuan untuk menyesuaikan bentuk sesuai dengan kepala pengendara, memberikan kenyamanan ekstra sekaligus menjaga stabilitas saat digunakan.
Aerodinamika yang Sempurna
Di MotoGP, kecepatan dan aerodinamika adalah segalanya. Helm yang digunakan oleh para pembalap dirancang secara khusus untuk meminimalkan hambatan angin, membantu pengendara melaju lebih cepat dan stabil. Setiap helm melalui serangkaian tes di terowongan angin untuk memastikan bahwa desainnya mampu memecah angin dengan sempurna, mengurangi getaran di kepala, dan memberikan kestabilan pada kecepatan tinggi.
Desain helm juga dilengkapi dengan sirip atau spoiler kecil di bagian belakang yang berfungsi untuk mengurangi gaya angkat (lift) yang bisa menyebabkan helm terangkat dari kepala pengendara pada kecepatan tinggi. Selain itu, ventilasi udara di helm juga diatur dengan hati-hati untuk menjaga aliran udara yang stabil di dalam helm, mencegah pengendara dari kepanasan tanpa mengorbankan aerodinamika.